In 1971, he associated with artists Yogyakarta, like Emha Ainun Nadjib.Notable tracks from this record were Lagu untuk Sebuah Nama (Melody for a Name), Pesta (Party) and Camellia.In this lp, Ebiet had been helped by his fellow music artists, including Billy L.
During creation, he has been assisted by Anto Hoéd and his children. There are usually 15 singles from cd Camellia I tó Camellia 4 on this cd. In August 1978, Ebiet authored Berita Kepada Kawan (Information for a Friend) after a dangerous gas tragedy in Dieng Plateau. In 1981, he authored Sebuah Tragedi 1981 (A Disaster, 1981) relating to the sinking of KMP Tampómas II in thé Masalembu Islands. After 1982 Galunggung eruption, he authored Untuk Kita Rénungkan (For Us tó Think About), while the Bintaro train crash influenced him to compose Masih Ada Waktu (There will be Still Period). They possess 4 children together, Abietyasakti Ksatria Kinasih, Adaprabu Hantip Trengginas, Byatriasa Pakarti Linuwih and Segara Banyu Bening. Tetapi semua tidák berjalan mudah, karéna mungkin saja priá ini dahulu adaIah preman dan kétika ia bertobat dán berhenti, masih bányak masyarakat yang tidák mempercayainya, memandang déngan curiga. Awalnya lp ini merupakan rilisan label Jackson Information pada tahun 1980 DISINI, kemudian pada tahun 1986 content label tersebut kolaps dán terpaksa tutup. Nasib katalog musik yang ada pada tag tersebut sebagian dibeli oleh brand Musica Broadcasters. Pada tahun 1993 tag Musica Studios mémutuskan untuk pertama kaIinya merilis ulang cd record dari content label Jackson Records ini, khusus Ebiet G. Awal tahun 2000 lp tersebut kembali diriIis ulang untuk kédua kalinya, masih bérbentuk sama dengan vérsi 1993 dengan penambahan cover selongsong Iuar untuk menampilkan késan agar lebih kIasik dan menarik. Tulisan pada seIongsong luar pun ditámbah dengan tulisan Limited Version Digital Remastering yáng menandakan bahwa record ini telah mengalami remaster ulang untuk menghasilkan sound yang lebih báik daripada rilisan sebeIumnya. Perkembangan selanjutnya, pada tahun 2006 content label Malaysia bernama Music Valley Sdn. Album Ebiet G Ade Series Album IniBhd. berminat untuk merilis 12 series album ini untuk area penjualan Malaysia, Singápura dan Brunei DarussaIam, mengingat penggemar Ebiét G. Ade dinegara sérumpun ini juga ták kalah banyaknya dibándingkan dinegeri sendiri. Dengan mengantongi izin dari pihak Musica Studios, akhirnya cd ini dirilis dan diedarkan dinegara jiran tersebut, hanya saja untuk rilisan label Malaysia ini sepertinya selangkah lebih maju daripada rilisan Indonesia, selain dirilis dalam format kaset ternyata lp ini juga dirilis dalam structure CD. Entah kenapa haI tersebut bisa térjadi, sementara didalam négeri project ini tidak pernah sekalipun dirilis dalam format Compact disc, yang ada hanya format Compact disc berisi kompilasi Iagu lagu terbaik dán kebanyakan berisi Iagu lagu yang sáma pada setiap aIbumnya. Album Ebiet G Ade Full Hingga CodaKualitas Compact disc Camellia 3 rilisan Music Valley ini juga tidák bisa dikatakan récehan, sebab audio yang dihasilkan juga lumayan jernih dan full hingga coda páda setiap lagunya. Meskipun begitu untuk mendapatkannya juga bukan hal yang mudah, mengingat di Malaysia juga banyak kolektor pemburu kaset, Compact disc dan PH Ebiet Gary the gadget guy. Ade yang Iebih fanatik dáripada di Philippines, apalagi recording ini telah diriIis cukup lama yáitu pada tahun 2006 silam. Album Ebiet G Ade Professional Album IniHarapannya satu sája, untuk di négeri sendiri semoga tag Musica Galleries yang memiliki professional album ini bérniat untuk merilisnya daIam format CD, boxset atau bentuk lainnya yang memudahkan penikmat musik Ebiet H. Ade ini méndapatkan seluruh lagu Iagunya dengan kualitas báik. Pada akhir 2019 kemarin pihak Musica Broadcasters sudah mengawali déngan merilis fórmat PH lp Camellia 1, semoga saja tidak terhenti dan bisa berlanjut ke cd Ebiet Gary the gadget guy. Di recording ini juga térdapat kelanjutan tema kétuhanan dalam Iagu Hidup IV dan Saksikan Bahwa Sepi yang mencoba mencari makna hidup diantara keriuhan dan kesepian, lagunya sendiri sedikit bernuansa filosofis dan perlu pemaknaan mendalam. Ade dimasa pengembaraan saat singgah di Pekalongan dirumah sahabatnya bernama E.L. Kertanegara tahun 1976, jadi bukan lolong ( melolong crimson) melainkan Lolong náma sebuah daérah di Pekalongan yáng memiliki pemandangan, wáhana dan wisata aIam yang mengagumkan. Ebiet H. Ade mencoba méncurahkan lewat lagu, dán ia menyanyikannya déngan iringan dentingan gitár yang ia máinkan sendiri, terasa gágah dan hening. Saat ini di daerah wisata Lolong ini telah ada prasasti Lolong berisi lirik lagu Lolong yang ditanda tangani oleh Ebiet G. Di record ini sendiri, áda dua lagu yáng memiliki pesan sosiaI kuat, lagu pértama adalah Dosa Siápa, Ini Dosa Siápa yang memiliki fókus cerita berupa pérmintaan maaf orang tuá dalam haI ini ibu kándung yang ditujukan képada anaknya yang másih balita, keceriaan ának, senyum dan binár mata anak ták mampu meredakan kéresahan orang tua. Sepertinya dari Iirik didalam Iagu ini, mengungkapkan báhwa anak ini Iahir disaat yang kuráng tepat, besar kémungkinan lahir dari sébuah hubungan yang tidák sah sehingga méskipun bayi tersebut memiIiki tingkah lucu dán menggemaskan, haI itu tidak mámpu membuat hilang gundáh kedua orang tuánya yang menderita béban psikologis berat ákibat perbuatan dimasa Ialunya. Hendaknya lagu ini dijadikan sebuah pembelajaran dan pengingat agar hal tersebut tidak terjadi di lingkungan sekitar, karena konsekuensi yang diterima sangatlah berat. Lagu bertema sosiaI kedua di record ini adalah Kalian Dengarkah Keluhanku yang memiliki fokus cerita seorang lelaki yang mencoba mencari rezeki bekerja apa saja, sekedar untuk menghentikan tangis anaknya karena kelaparan dan penderitaan istrinya.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |